BUMN Diharap Mampu Berkontribusi dalam Pemilihan Ekonomi Nasional

03-12-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung foto bersama usai memimpin Panitia Kerja (Panja) Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mengunjungi PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/12/2021). Foto: Bianca/Man

 

Pandemi Covid-19 telah berdampak sangat besar dan meluas, baik dari sisi kesehatan, maupun sektor ekonomi. Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menegaskan, peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai agent of development beserta seluruh anak perusahaannya menjadi sangat vital.

 

“Diharapkan seluruh BUMN mampu menjadi motor penggerak serta berkontribusi secara aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional yang telah dicanangkan oleh pemerintah," ungkap Martin saat memimpin Panitia Kerja (Panja) Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mengunjungi PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/12/2021). 

 

Martin menambahkan, PT KIW merupakan salah satu dari 18 BUMN yang akan dilakukan revitalisasi, dimana perusahaan tersebut masih dinyatakan sehat, namun skala usahanya kurang signifikan. Kementerian BUMN sendiri, telah memberikan amanat kepada PT Danareksa untuk mengelola BUMN scale up. Selaku aset kelolaan, perusahaan scale up dimaksud akan dikelola dengan tujuan utama untuk meningkatkan nilai tambahnya.

 

Dalam pertemuan tersebut, Panja Komisi VI DPR RI telah mendengar secara langsung kondisi aktual, permasalahan serta tantangan yang dihadapi PT KIW. "Termasuk adanya rencana revitalisasi (scale up) perusahaan, serta langkah terobosan yang sedang dan akan dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja serta kontribusi perusahaan kepada pemerintah," ujar politisi Partai NasDem ini. 

 

Lebih lanjut, Martin menilai, secara keseluruhan, kinerja dari PT KIW cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari capaian keuntungan yang masih bisa diperoleh PT KIW meski di tengah dampak pandemi. "Dari paparan yang ada kami melihat bahwa walaupun ada dampak pandemi tapi masih bisa membukukan keuntungan," ungkapnya. 

 

Meski demikian, legislator dapil Sumatera Utara II ini menekankan kepada PT KIW untuk terus melakukan inovasi baru agar dapat mengembangkan skala usahanya. "Namun memang harus ada inovasi yang harus dilakukan oleh manajemen terkait dengan rencana dari kementerian BUMN juga yang sudah disetujui oleh Komisi VI untuk melakukan scale up ya terhadap industri yang ada di kawasan industri ini," tutupnya. (bia/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...